Sabtu, 10 Desember 2011

Kekebalan Emosional

Seperti halnya kekebalan fisik dibutuhkan oleh tubuh kita, maka Kekebalan emosional dibutuhkan pula oleh jiwa Kita untuk menangkal penyakit-penyakit hati seperti keputusasaan, kekecewaan, kesedihan, stress dll. Apabila sistem Kekebalan emosional ini melemah maka sudah dapat dipastikan, penyakit-penyakit hati tadi akan terus menerus menggerogoti jiwa raga kita. Kekebalan emosional harus dijaga dan dibina sehingga kita memiliki Emotional Maturity atau kematangan emosional. Untuk merawat kekebalan emosional diperlukan sikap mental yaitu;

Keberanian
Keberanian adalah pertahanan diri yang paling ampuh menghadapi berbagai perasaan takut dan cemas,  kecemasan menghadapi masa depan, kecemasan tidak naik gaji, kecemasan tidak dapat melunasi pinjaman dll. Ketakutan itu mengetuk pintu, padahal tidak ada apa-apa di luar.

Mengendalikan Diri
Benteng mental yang prima adalah kemampuan mengendalikan diri. seorang Muslim berlatih  mengendalikan diri  dengan berpuasa, puasa ini dianjurkan juga kepada orang-orang muda yang belum kawin agar dapat mengendalikan syahwatnya. 

Berjiwa Sosial
Kepuasan batin dapat dengan mudah diperoleh ketika kita menolong orang lain. Tentu tidak ada lagi tingkat kepuasan yang sederajat atau diatas tingkat kepuasan batin ketika Kita berhasil menolong penderitaan sesama manusia. Orang yang egois tidak akan dapat mencicipi bentuk kebahagiaan semacam ini.

Percaya Diri
Seorang yang tidak percaya diri akan selalu kalah sebelum berperang. Kekebalan emosional dirinya akan melemah menghadapi tekanan-tekanan dalam persaingan kerja, persaingan usaha dll, sehingga penyakit-penyakit hati akan berdatangan menggempur kehidupan emosionalnya.  Bila Kita percaya akan kemampuan diri Kita, sebenarnya Kita sudah mendapatkan separuh dari target yang ingin Kita raih. Sukses berawal pada saat kita percaya bahwa kita mampu mencapainya.

Cinta Kasih
Orang yang memiliki rasa benci biasanya akan balik membenci dirinya sendiri karena sudah tentu orang yang dibenci itu akan membalas membenci diri Kita . Satu-satunya yang dapat melenyapkan rasa benci adalah cinta kasih. Cinta kasih merupakan kekuatan hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.

Menerima Kenyataan
Bukalah topengmu, berhentilah menipu diri. Jujurlah dalam menghadapi masalah karena rumah sakit jiwa sudah banyak dipenuhi pasien yang tidak mau menerima kenyataan dan merasa lingkungannya menjadi sumber masalah. Terimalah segala apa yang dianugerahkan oleh Tuhan dan yakinlah Tuhan Maha Adil, bahwa Tuhan telah memberikan segala apa yang terbaik untuk diri Kita.

Proaktip
Aktip bekerja, mencari kesibukan dan selalu mengisi waktu luang, karena kekosongan akan menyebabkan melemahnya kekebalan emosional, kekosongan akan menimbulkan pikiran-pikiran negatip yang menggerogoti benteng kekebalan emosional.

Ambisi
Teruslah tumbuh, artinya Kita harus terus memiliki ambisi untuk meraih masa depan Kita. Kita akan menemukan kebahagiaan dan bergairah saat meraih ambisi kita tersebut. Berhenti di satu fase, membuat diri kita merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia. Seorang Muslim berambisi sangat jauh kedepan menuju kehidupan yang abadi.

Sesungguhnya kekebalan fisik tidak dapat dipisahkan dengan kekebalan emosional, karena tubuh dan jiwa itu satu kesatuan. Dan sesungguhnya kekebalan emosional itu juga tidak dapat dipisahkan dengan kekebalan spiritual,  karena sikap mental utama yang merawat dan membina kekebalan emosional adalah datangnya dari ajaran-ajaran agama. Wallahu ’Alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar