Jumat, 20 Juli 2012

Dongeng Pelajaran Aesop 15


Si Kikir dan Emasnya

Sekali waktu ada seorang yang kikir yang biasa menyembunyikan emasnya di kaki sebuah pohon di kebunnya, setiap minggu ia biasanya pergi untuk menggalinya dan berbangga diri dengan keberuntungannya. Seorang perampok yang telah memperhatikan gerak-geriknya ini, diam-diam menggali emas-emas itu dan membawanya pergi.

Ketika Si Kikir minggu berikutnya datang untuk berbangga diri dengan hartanya,
ia tidak menemukan apapun kecuali sebuah lubang kosong. Dia menarik-narik rambutnya, dan menjerit-jerit dengan keras sehingga semua tetangganya datang di sekitarnya, dan dia menceritakan kepada mereka bagaimana ia biasa datang untuk mengunjungi emasnya.

"Apakah anda pernah membawanya pergi?"  tanya salah satu dari mereka. "Tidak," katanya, "Saya hanya datang untuk melihatnya."

"Lalu anda datang lagi dan melihat lubang itu lagi, lagi dan lagi" kata seorang tetangganya sambil berkata lagi kepada orang-orang;  

”Kekayaan yang tidak terpakai mungkin juga tidak ada. ”

Rubah dan Nyamuk

Seekor Rubah sesudah melintasi sungai tiba-tiba ekornya terjerat pada semak-semak, sehingga tidak bisa bergerak. Sekelompok Nyamuk melihat mangsanya dan segera saja menggigiti tubuh yang tidak berkutik itu.

Seekor Landak berjalan-jalan kasihan kepada Rubah dan mendekatinya:  " Hai Tetangga, Anda berada pada suatu keadaan yang buruk," kata Landak; " Saya harus menolong  anda dengan mengusir nyamuk-nyamuk yang mengisap darah anda. "

"Terima kasih, Guru Landak," kata Rubah, " tapi aku tidak suka. "

"Mengapa, bagaimana itu?" tanya Landak.

"Nah, anda lihat," jawabnya, "Nyamuk-nyamuk ini sebentar lagi kenyang, jika Anda sekarang mengusirnya pergi, teman-temannya yang lain akan tahu dan akan datang dengan nafsu makan yang sangat besar dan akan mengisap darah saya sampai mati."

Rubah tanpa Ekor

Suatu peristiwa seekor Rubah tertangkap ekornya dalam perangkap, dan dalam berjuang untuk melepaskan dirinya ia kehilangan ekornya sehingga hanya tersisa pangkalnya. Pada awalnya dia malu untuk menunjukkan dirinya di antara sesama rubah.

Tapi akhirnya ia memutuskan untuk memasang wajah berani atas kemalangannya itu, dan memanggil semua rubah untuk rapat umum untuk mempertimbangkan usulan yang harus dipaparkan di hadapan mereka.

Ketika mereka telah berkumpul bersama, si Rubah mengusulkan bahwa mereka semua harus membuang ekor mereka. Dia menunjukkan betapa tidak nyaman keadaan ekor mereka  ketika dikejar oleh musuh-musuh mereka, misalnya ketika dikejar anjing, atau di saat mereka ingin duduk-duduk  beramah-tamah dalam suatu percakapan.

" Itu usulan sangat baik, "kata salah satu rubah yang lebih tua," tapi aku tidak berpikir anda akan menasehati kita agar  membuang ornamen utama kita jika anda tidak kehilangan ekor anda sendiri. "

Ketidakpercayaan terhadap saran walaupun menarik.

Rusa bermata satu

Seekor Rusa yang malang telah kehilangan salah satu matanya, dan tidak bisa melihat sesuatu yang mendekatinya dari sisi lain. Jadi untuk menghindari setiap bahaya, ia selalu mencari makan pada tebing tinggi dekat laut,  dengan mata yang sehat melihat ke arah darat.

Dengan cara ini dia bisa melihat setiap kali pemburu mendekatinya di darat, dan sering dapat melarikan diri dengan cara ini. Tapi para pemburu akhirnya tahu bahwa dia buta salah satu matanya, mereka menyewa perahu dan mendayungnya di bawah tebing di mana ia biasa mencari  makan dan menembaknya dari arah laut.

"Anda tidak bisa menghindari nasib Anda."

Bel Kucing

Pada masa lalu, tikus memiliki sebuah dewan umum untuk mempertimbangkan tindakan yang mereka bisa ambil untuk mengecoh musuh bersama mereka yaitu sang Kucing.
Beberapa tikus mengatakan hal ini dan itu tidak ada habisnya, akan  tetapi pada akhirnya tikus muda mengatakan ia memiliki proposal  yang menurutnya akan memecahkan kasus ini.

"Kamu semua akan setuju," katanya, " bahwa bahaya utama kita terdiri dari cara yang licik dan berbahaya ketika musuh mendekati kita. Sekarang, jika kita bisa menangkap beberapa tanda-tandanya ketika ia mendekat. kita dengan mudah bisa lolos darinya. Saya mengusulkan suatu bel kecil yang  ditaruh diseputar leher Kucing akan dapat membunyikan tanda-tanda itu. Dengan cara ini kita akan selalu tahu ketika ia berada disekitar kita.”

Proposal ini disambut dengan tepuk tangan meriah, akhirnya tikus tua berdiri dan berkata: "Itu semua sangat baik, tapi siapa yang akan memasang bel di leher tuan Kucing. " Tikus-tikus itu  menatap satu sama lain dan tak seorangpun berbicara. Lalu tikus tua berkata:

"Sangat mudah mengusulkan sesuatu yang tidak mungkin."

dongeng pelajaran aesop dari
Project Gutenberg Etext of Aesop's Fables

Tidak ada komentar:

Posting Komentar