Rabu, 11 Januari 2012

Bencana 1100 tahun lanjutan

Mesin Penyapu Ranjau
dari http://web-japan.org/nipponia/nipponia20/en/feature/feature10.html
5
Irak
Ranjau Darat diperkirakan: 10 juta
Irak sangat terkontaminasi ranjau darat dan mesiu yang belum meledak (UXO) sebagai akibat dari bencana Perang Teluk 1991, Perang Irak-Iran 
1980-1988 , dua dekade bencana konflik internal, dan bahkan bencana Perang Dunia Dua. Ranjau dan UXO menimbulkan masalah di utara, di sepanjang perbatasan Iran-Irak, dan di seluruh wilayah tengah dan selatan negara itu. Jumlah ranjau yang ditanam di Irak tidak diketahui, namun diperkirakan oleh PBB setidaknya ada 10 juta.
Sebuah Survei Dampak Ranjau Darat baru-baru ini menegaskan bahwa semua 25 kabupaten di tiga provinsi yang terdiri dari wilayah Irak Utara terkena dampak ranjau darat, dan 3.444 daerah yang berbeda diduga terdapat ranjau darat dan/atau terkontaminasi UXO yang mempengaruhi lebih dari 148.000 keluarga (lebih dari satu dari lima keluarga) tinggal di 1.096 wilayah yang terkena dampak ranjau darat.

4
Afghanistan
Ranjau Darat terhitung: 10 juta
Afghanistan telah sangat menderita akibat perang sejak tahun 1978, dan semua pihak dalam berbagai konflik bersenjata telah menggunakan ranjau anti-personil, khususnya pasukan Soviet dan pemerintah Afghanistan 1979-1992.
Ranjau Darat telah ditanam tanpa pandang bulu atas sebagian besar negeri. Tanah pertanian, area penggembalaan, saluran irigasi, daerah pemukiman, jalan-jalan maupun jalan setapak, baik di daerah perkotaan dan pedesaan, telah terkontaminasi ranjau darat. Ranjau darat adalah kendala utama untuk kegiatan repatriasi, bantuan, rehabilitasi dan pembangunan. Ranjau darat membunuh atau melukai 10-12 orang setiap hari di Afghanistan. Diyakini bahwa hampir 50 persen dari korban ranjau darat meninggal karena kurangnya fasilitas medis.

3
Angola
Ranjau Darat terhitung: 10 sampai 20 juta
Perkiraan jumlah ranjau Angola berkisar antara 10 dan 20 juta, yang setara dengan setidaknya 1 sampai 2 ranjau darat untuk setiap orang penduduk di negara ini. PBB memperkirakan  jumlah yang diamputasi di Angola adalah 70.000 orang. Selama tiga dekade ranjau darat yang tersebar di ladang-ladang, desa-desa, jalan-jalan, dan tempat-tempat tak terduga lainnya untuk mengintimidasi, melukai dan membunuh korban yang tidak bersalah. Ranjau darat memiliki dampak buruk terhadap lingkungan dengan membatasi pergerakan orang, menghalangi pertanian, ekonomi terganggu, dan membunuh dan menyiksa banyak orang tak bersalah, perempuan, dan anak-anak. Pada tahun 1993 sebuah Resolusi PBB untuk moratorium penjualan dan ekspor ranjau darat anti-personil disahkan. Namun, konsensus internasional belum dicapai dan masalah Angola terus berlanjut.



2
Iran
Ranjau Darat terhitung: 16 juta
Ranjau darat dan mesiu yang tidak meledak (UXO) mengkontaminasi di daerah sebelah barat dan barat daya Iran, khususnya provinsi Kurdistan, Azerbaijan Barat, Khuzestan, dan Kermanshah, diakibatkan oleh konflik Iran-Irak 1980-1988. Pemerintah mengklaim bahwa Irak menanam 16 juta ranjau darat di Iran selama 1980-an, mencemari area lebih dari 42.000 kilometer persegi. Ranjau dan UXO dilaporkan telah sangat menghambat produksi pertanian di lima provinsi di sepanjang perbatasan Irak, juga membahayakan eksploitasi ladang-ladang minyak. Kontaminsai Ranjau dan UXO telah mempengaruhi situs-situs sejarah dan menghambat studi arkeologi di barat daya Iran.



1
Mesir
Ranjau Darat terhitung: 23 juta
Perang Dunia II dan perang Mesir-Israel tahun 1956, 1967, dan 1973 telah menyebabkan Mesir menjadi negara yang terkontaminasi ranjau darat terbanyak di dunia. Mesir sering mengutip angka 23 juta ranjau darat dikuburkan di negara itu. Masalah Mesir berasal dari fakta bahwa ranjau darat yang sudah tua dan sulit untuk ditemukan dan dirancang untuk digunakan melawan tank, sedangkan kritik internasional umumnya difokuskan pada ranjau anti-personil. Menurut kementerian pertahanan, ranjau telah menghambat pembangunan manusia dan ekonomi dan telah membunuh dan melukai ribuan warga sipil. Tujuh juta ranjau telah dibersihkan dari gurun barat dalam 15 tahun terakhir dan tiga juta dari gurun Sinai. Orang-orang nomaden menyebut pada wilayah ranjau darat di gurun sebagai "Taman Iblis."



Ya, Iblis Perang mewariskan bencana ranjau yang berlangsung terus selama 1100 tahun, sampai benar-benar ranjau berhasil dimusnahkan semuanya tanpa adanya kelalaian. Sangat tipis kekebalan spriritual orang-orang yang terlibat dalam peperangan melawan nafsu, sehingga menjadi lebih liar dan ganas dari pada hewan. Kebanyakan Singa, Macan atau hewan-hewan lainnya tidaklah sekejam itu terhadap  terhadap sesamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar