Rabu, 19 September 2012

Menguji Teori Evolusi

Seorang ahli biologi yang terkenal dari Australia yaitu Profesor Michael Denton, di dalam bukunya Evolution: A Theory in Crisis, menjelaskan kecanggihan sebuah sel mahluk hidup dengan satu contoh dibawah ini.

Untuk mencapai hakikat kehidupan seperti yang dibuktikan oleh Sains Biologi Molekul, kita perlu memperbesar sebuah sel seratus juta kali lipat sehingga ia mencapai diameter 20 KM dan mengibaratkannya seperti sebuah pangkalan udara yang sangat besar. 

Apa yang akan kita lihat kemudian ialah sebuah objek yang mempunyai kecanggihan yang tiada tandingan dan suatu bentuk penuh rekayasa yang tinggi. Di permukaan sel ini kita akan mendapati berjuta-juta bukaan, seperti lubang-lubang pangkalan sebuah pesawat angkasa yang luas, ia terbuka dan tertutup untuk mengalirkan material yang bertalian dengan arus masuk dan arus keluar.


Sekiranya, kita dapat memasuki bukaan ini, kita akan mendapati diri kita berada di dalam sebuah dunia yang berteknologi tinggi dan kecanggihannya sangat membingungkan ... sebuah kerumitan di luar batas-batas kreatifitas manusia, sebuah realitas yang sama sekali kejadiannya berlawanan dengan teori evolusi.

Teori evolusi menghadapi krisis paling hebat dalam menjelaskan kemunculan kehidupan ini. Karena molekul organik adalah amat kompleks sehingga pembentukannya tidak mungkin dapat dijelaskan sebagai hasil dari suatu proses kebetulan dan adalah mustahil juga sebuah sel organik dapat terbentuk secara tidak sengaja.

Evolusionis mulai berhadapan dengan masalah asal usul kehidupan ini pada awal abad abad ke-20. Seorang saintis Rusia, Alaxender I. Oparin, seorang yang terkemuka di dalam teori molekul, menyebutkan di dalam bukunya The Origin of Life, yang telah diterbitkan pada 1939, katanya: Malangnya, asal usul kehidupan telah meninggalkan satu persoalan yang menjadi titik hitam kepada teori evolusi secara keseluruhan.

Sejak semasa Oparin, para evolusionis telah menjalankan banyak eksperimen, dan melakukan banyak penyelidikan untuk membuktikan bahwa sel dapat terbentuk secara kebetulan. Tetapi, semuanya hanya semakin membuktikan kecanggihan yang semakin tiada tara dari suatu bentuk sel, sehingga dengan lebih jelas dan sekaligus membatalkan pengandaian-pengandaian para evolusionis. 

Profesor Klaus Dose, presiden Institute of Biochemistry di Universitas Johannes Gutenberg, menyatakan: Lebih dari 30 tahun eksperimen dilaksanakan atas asal usul kehidupan di dalam bidang evolusi kimia dan molekul telah menambah lebih banyak problematika asal usul kehidupan di Bumi daripada mendapatkan penyelesaiannya.

Sehingga kini, setiap perbincangan tentang teori evolusi dan eksperimen-eksperimen di dalam bidang ini telah berakhir dengan kebuntuan. Kenyataan berikut yang dikeluarkan oleh seorang ahli geologi, Jeffrey Bada dari San Diego Scripps Institute, dapat menjelaskan kegagalan evolusionis berhadapan dengan kebuntuan ini: Hari ini, apabila kita meninggalkan abad ke-20, kita masih berhadapan dengan masalah terbesar yang telah kita hadapi apabila kita memasuki abad ke-20: Yaitu, Bagaimanakah kehidupan ini bermula di muka Bumi?

Sebagai rumusan, telah dibuktikan dengan jelas oleh kemungkinan-kemungkinan yang telah kita kaji semua ini, bahwa sumber kehidupan tidak dapat dijelaskan oleh suatu proses kebetulan. Sekiranya kita mencoba menduga faktor kemungkinan sebuah protein ukuran biasa yang terbentuk dari 400 asam amino yang hanya terpilih daripada asam kiri, kita akan mendapat suatu faktor kemungkinan 1 berbanding 2 pangkat 400, yaitu 10 pangkat 120.

Sebagai suatu perbandingan, perlu diingatkan bahwa jumlah elektron di cakrawala dianggarkan pada angka 10 pangkat 79, jauh lebih kecil daripada jumlah tadi. Kemungkinan asam amino ini membentuk rangkaian yang dikehendaki dan formasi yang berfungsi, bisa menghasilkan jumlah yang lebih besar. Jika kita satukan kemungkinan-kemungkinan ini dan kita kembangkan subjek ini kepada formasi suatu jumlah yang lebih besar dari jenis protein, maka perkiraan tersebut tidak akan dapat dibayangkan dan mustahil.

1 Alexander I. Oparin, Origin of Life, (1936) NewYork, Dover Publications, 1953 (Reprint), p.196.
2 Klaus Dose, "The Origin of Life: More Questions Than Answers", Interdisciplinary Science Reviews, cilt13, no4, 1988, p.348
3 Jeffrey Bada, Earth, Subat 1998, p. 40 


Terdapat tiga syarat untuk pembentukan sebuah protein yang berguna:

Syarat Pertama: semua asam amino di dalam rantai protein hendaklah terdiri daripada jenis yang kanan dan berada di dalam rangkaian yang kanan juga.
Syarat Kedua: semua asam amino di dalam rantai kiri hendaklah yang kiri juga.
Syarat Ketiga: semua asam amino ini disatukan di antara mereka oleh pembentukan satu ikatan kimia yang dikenali sebagai "peptide bond".

Untuk memungkinkan sebuah protein terbentuk secara kebetulan, semua syarat-syarat ini perlu diwujudkan serentak. Kemungkinan pembentukan sebuah protein secara kebetulan adalah bergantung kepada multiplikasi kemungkinan-kemungkinan setiap syarat-syarat ini.

Sebagai contoh, bagi sebuah molekul protein yang mengandung 500 asam amino:

1. Kemungkinan asam amino ini berada di dalam rangkaian kanan: terdapat 20 jenis asam amino yang digunakan di dalam komposisi protein. Berdasarkan ini:
- Kemungkinan untuk setiap asam amino ini dipilih dengan tepat di antara 20 jenis = 1 berbanding 20
- Kemungkinan untuk semua 500 asam amino dipilih dengan tepat = 1 berbanding 20 pangkat 500 = 1 berbanding 10 pangkat 650

2. Kemungkinan untuk asam amino menjadi kiri:
- Kemungkinan untuk satu asam amino menjadi kiri = 2
- Kemungkinan untuk semua 500 asid amino menjadi kiri = 1 berbanding 2 pangkat 500 = 1 berbanding 10 pangkat 150 atau 1 peluang dalam 10 pangkat 150

3.Kemungkinan untuk asam amino bergabung dengan satu ikatan peptida:
Asam amino dapat bergabung antara satu sama lain dengan ikatan kimia yang berbagai jenis. Untuk memungkinkan sebuah protein berguna terbentuk, semua asam amino di dalam rantai perlu bergabung dengan satu ikatan kimia khas yang disebut ikatan peptida. Perkiraan kemungkinan asam amino tidak bergabung dengan ikatan kimia yang lain daripada ikatan peptida ialah 50%.

Berdasarkan ini:
- Kemungkinan dua asam amino bergabung dengan satu ikatan peptida = 2
- Kemungkinan semua 500 asam amino bergabung dengan ikatan peptida = 1/2 pangkat 500
 = 1 berbanding 10 pangkat 150 atau 1 peluang dalam 10 pangkat 150

Sehingga kemungkinan sebuah protein terbentuk secara kebetulan adalah ; 

Jumlah Kemungkinan = 1/10pangkat650 x 1/10pangkat150 x 1/10pangkat150 = 1/10pangkat950
= 1 berbanding 10pangkat950 atau 1 peluang dalam 10pangkat950

Al Hajj (22)  -Ayat 73- 
Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar