Orang dengan dua Istri
Ada Orang yang memiliki satu istri yang sudah tua dan satu istri yang masih muda; masing-masing sangat mencintainya, dan masing-masing ingin melihat suaminya seperti dirinya.
Tapi sekarang Orang itu rambutnya sudah berubah abu-abu, istri muda tidak suka seperti itu, karena hal itu membuatnya terlihat terlalu tua bagi dirinya. Maka setiap malam ia menyisir rambut Orang itu dan memcabuti yang putih. Tapi istri tua melihat rambut suaminya semakin abu-abu dan dengan senang hati menyamakan dengan rambutnya sendiri, maka setiap pagi ia mengatur rambut Orang itu dan mencabuti yang hitam. Akhirnya kepala Orang itu segera menjadi botak.
Para Perawat dan Serigala
"Tenanglah Nak," kata seorang perawat tua pada seorang anak yang duduk di pangkuannya. "Jika membuat suara lagi, aku akan melemparkanmu ke Serigala."
Kebetulan Serigala lewat dekat di bawah jendela mendengar kata-kata itu. Maka dia berjongkok di sisi rumah dan menunggu. "Saya beruntung hari ini," pikirnya. " Anak itu pasti segera menangis, dan aku akan mendapatkan santapan”, maka dia menunggu, menunggu, dan menunggu, sampai akhirnya anak itu mulai menangis, dan Serigala muncul di jendela, dan mendongak kepada Perawat itu sambil mengibas-ngibaskan ekornya. Tapi semua Perawat segera menutup jendela dan memanggil bantuan, dan anjing penjaga rumah yang besar bergegas keluar. "Ah," kata sang Serigala sambil pergi berlari,
"Janji-janji musuh itu dibuat untuk dilanggar."
Kura-kura dan Burung
Kura-kura ingin mengubah tempat tinggal, sehingga ia meminta sang Elang untuk membawanya ke rumah barunya, dan menjanjikan suatu hadiah untuk bantuannya itu. Elang setuju dan segera menggengam Kura-kura itu dengan cakarnya dan terbang melambung tinggi. Dalam perjalanan mereka bertemu Gagak yang berkata kepada Elang : "Kura-kura adalah makan yang baik." " Tapi cangkang tubuhnya terlalu keras, "kata Elang membalas. " Batu-batu akan bisa membuat cangkangnya retak, " jawab sang Gagak, dan Elangpun mengikuti petunjuk itu, membiarkan Kura-kura itu jatuh pada batu yang tajam, dan dua burung itu berbagi makanan daging Kura-Kura yang lezat.
Jangan pernah melambung tinggi pada kepaknya sayap musuh.
Dua Kepiting
Pada suatu hari yang baik dua Kepiting keluar dari rumah mereka untuk berjalan-jalan di pasir. "Nak," kata sang Ibu, "Anda berjalan sangat tidak luwes. Anda harus membiasakan diri, untuk berjalan lurus ke depan tanpa memutar dari sisi ke sisi. "
"Berdoalah, ibu," kata sang Anak, "lakukan dengan memberi contoh Ibu sendiri, dan saya akan mengikuti Ibu. "
Contoh adalah ajaran yang terbaik.
Keledai dengan Kulit Singa
Sang Keledai pernah menemukan kulit singa yang telah ditinggalkan pemburu di bawah sinar matahari sampai kering. Dia memakainya dan berjalan menuju desa asalnya. Semua mahluk melarikan diri, baik manusia ataupun binatang, dan ia adalah sangat bangga hari itu. Dalam kegembiraannya ia mengangkat suaranya dan meringkik, tapi kemudian setiap orang mengenalnya, dan pemiliknya datang dan memberinya pukulan karena dia telah menyebabkan situasi ketakutan. Dan tak lama kemudian Serigala datang kepadanya dan berkata: "Ah, aku tahu kamu dari suaramu. "
Pakaian bagus itu bisa untuk menyamar, tetapi kata-kata konyol akan mengungkapkan kebodohan.
Dua Lelaki dan Beruang
Dua Lelaki bepergian bersama-sama melalui sebuah hutan, tetapi tiba-tiba Beruang bergegas keluar menuju mereka. Salah seorang yang kebetulan di depan menyambar cabang pohon, dan menyembunyikan diri di antara dedaunan. Yang lainnya, melihat tak ada bantuan, melemparkan diri ke tanah dengan wajah masuk ke dalam debu. Beruang itu datang kepadanya, mendekatkan moncongnya ke telinga, dan mendengus dan mendengus. Tapi akhirnya dengan geraman ia menggeleng dan membungkuk, sebab beruang itu tidak akan menyentuh daging bangkai. Kemudian orang yang di atas pohon turun kepada temannya, tertawa dan berkata "Apakah yang sang Guru Beruang bisikan kepada Anda?"
"Dia mengatakan kepada saya," temannya menyambung sambil marah,
"Jangan percaya kepada teman yang meninggalkan Anda di daerah berbahaya."
dongeng pelajaran aesop dari
Project Gutenberg Etext of Aesop's Fables
Tidak ada komentar:
Posting Komentar